Tak seperti Tikus (nama samaran), tokoh yang mengubah jalan cerita Roanne Van Voorst – begitu yang dikatakan penulisnya sendiri, yang mengatakan rumah dan kawasan kumuhnya jadi “tempat terbaik di dunia.”Saya, mungkin seperti kebanyakan orang lainnya, tetap menganggap gedung mewah di seberang sana sebagai tempat terbaik di dunia.Saya tentu saja punya alasan sendiri. Bagaimana tidak darii […]Read More
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI’UN…. Kegaduhan mulai muncul di tengah jalan ketika Pengiriman Buku Gratis ke pelosok-pelosok Negeri di BIROKRATISASIKAN. Muncul Surat Edaran Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Nomor 0009/G/BS/2019 tentang Program Pengiriman Buku dalam Pelaksanaan Gerakan Literasi Nasional yang mempersulit dan diperbelitkan proses distribusi buku. Melalui program Kargo Literasi Gratis (Free Cargo […]Read More
![[Press Release] Aksi Publik “Tolak Birokratisasi Program Kargo Literasi Gratis”](https://rumahbacakomunitas.org/wp-content/uploads/2019/04/WhatsApp-Image-2019-04-08-at-12.30.08-PM-1-850x560.jpeg)
PRESS RELEASEAKSI PUBLIK RUMAH BACA KOMUNITAS YOGYAKARTA TOLAK BIROKRATISASI PROGRAM KARGO LITERASI GRATIS (FREE CARGO LITERACY) Aksi publik ini merespon Surat Edaran Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Nomor 0009/G/BS/2019 tentang Program Pengiriman Buku dalam Pelaksanaan Gerakan Literasi Nasional yang mempersulit proses distribusi buku. Sebagaimana diketahui, program Kargo Literasi Gratis (Free Cargo Literacy) adalah kebijakan […]Read More
Sejak Reformasi tahun 1998, Muhammadiyah selalu berusaha menjaga netralitasnya dalam politik. Pada masa kepemimpinan Ahmad Syafii Maarif (1998-2005), dengan slogannya ”menjaga jarak yang sama dengan semua partai politik”, bisa dikatakan Muhammadiyah menerapkan kebijakan ”netralitas pasif”. Pada periode kepemimpinan Din Syamsuddin (2005-2015), Muhammadiyah berubah dari netralitas pasif ke netralitas aktif dengan slogan ”menjaga kedekatan yang sama […]Read More