Judul Buku : Masyarakat Hukum AdatNama Penulis : Noer Fauzi Rachman, Mia SiscawatiPenerbit : Insist PressISBN : 978-602-8384-83-4Tahun Terbit : Agustus 2014Jumlah Halaman : 188 Halaman Kesatuan masyarakat hukum adat ini tidak hanya diakui tetapi juga dihormati, dimana masyarakat hukum adat mempunyai hak hidup yang sederajat dan sama pentingnya […]Read More
Sebuah resensi buku yang bertajuk Keluar dari Ketergantungan Timah : Mencari Ekonomi Alternatif dan Berkelanjutan di Belitung. Penerbit: PolGov UGM, 2022 Editor: Nanang Indra Kurniawan Desain Sampul: Yohanes Paulus Mahadma Khrisna ISBN: 978-602-53626-4-4 Timah dan Ketergantungan Terhadap Ekonomi Ekstraktif Buku ini menjelaskan mengenai dinamika sosio-ekonomi yang ada dalam masyarakat Belitung, terkhusus dalam ruang lingkup ketergantungan […]Read More
Keraf dalam bukunya mengambil banyak pemikiran yang disampaikan oleh Arne Naess mengenai deep ecology. Pemikiran yang disampaikan tersebut menjadi sebuah komitmen yang dijalankan Keraf dalam menjalani kegiatan di bidang pemerintahan secara umum maupun di bidang lingkungan hidup secara khusus. Dijelaskan oleh pernyataan Keraf, salah satu pembaruan bentuk UU tentang Lingkungan Hidup yaitu UU no. 32 […]Read More
Judul : Cyber-Activism dalam Gerakan Sosial Baru; Sebuah Riset tentang Gerakan Gejayan Memanggil Yogyakarta (2021) Penulis : Sanny Nofrima Dimensi: 12×18 cm, xiv+118 halaman Penerbit: Rua Aksara, Bantul Saya akan mengulas buku Cyber-Activism dalam Gerakan Sosial Baru. Ada dua hal yang ingin saya bicarakan. Pertama, keberhasilan buku ini menganalisis sebagian aspek dari gerakan solidaritas kaum […]Read More
Nana Firman, Duta Besar Senior untuk GreenFaith, jaringan aksi lingkungan iman dan spiritual global. Dia sangat bersemangat dengan kelestarian hijau dan biru dari bumi coklat. Dia memiliki pengalaman hampir dua dekade bekerja dengan advokasi dan peningkatan kesadaran tentang degradasi lingkungan dan krisis iklim saat ini, mengadvokasi keberlanjutan perkotaan untuk masa depan yang lebih baik, dan […]Read More
Zaman sekarang sangatlah mudah mengkonfirmasi apa yang terjadi pada tanggal 30 September 1965. Yang terjadi pada saat itu adalah pembantaian orang-orang yang tak tahu menahu kenapa mereka diciduk dan ditembak mati. Kebanyakan di antara mereka petani atau buruh perkebunan biasa di Jawa atau di Sumatera yang ketiban ajal hanya karena mendukung program-program pro-petani. Akhir tahun […]Read More
Pada Agustus 2018 seorang gadis Swedia berusia lima belas tahun, Greta Thunberg, memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah suatu hari nanti. Tindakannya akhirnya memicu gerakan global untuk aksi melawan krisis iklim, menginspirasi jutaan siswa untuk mogok demi planet kita, memaksa pemerintah untuk mendengarkan, dan membuatnya mendapatkan nominasi Hadiah Nobel Perdamaian. Pesan harapan ekologis yang harus […]Read More
“Kenapa aku harus belajar untuk masa depan yang mungkin tidak ada lagi? Ketika tidak ada satu orang pun yang bergerak untuk menyelamatkan masa depan” Greta Thunberg Skolstrejk för Klimatet, demikian kalimat yang memiliki arti “mogok sekolah untuk perubahan iklim” ini menjadi semakin populer di seantero dunia setelah Greta Thunberg, sosok gadis berusia belasan tahun menuliskannya […]Read More
Ini buku tentang kesempatan umat manusia. Belum terlambat. Masih ada jalan. Harapan memperbaiki keadaan. Meski bersifat taruhan. Masa depan bumi bisa membaik atau memburuk. Tak ada yang tahu. Bencana akibat krisis lingkungan bisa mengerikan sejak awal. Atau tertunda karena kita semua bergerak mengeremnya. David Wallace-Wells sebagai penulis berupaya jujur, jernih dan gigih. Bahwa ketidakpastian akan […]Read More
Oleh: Herni Ramdlaningrum Beberapa hari yang lalu, saya menonton film 𝐒𝐞𝐚𝐩𝐢𝐫𝐚𝐜𝐲. Film dokumenter yang dirilis Netflix belum lama ini. Saya merasa terpanggil untuk menuliskan ulasannya agar lebih banyak orang yang menontonnya (tidak bermaksud iklan). Disutradarai dan dinarasikan oleh produsen film Inggris Ali Tabrizi, film ini membawa kita berkeliling Samudra di dunia untuk melihat bagaimana aktivitas […]Read More