Banyak orang mengira Islam merupakan agama yang melanggengkan struktur feodal dan hirarkis. Islam dianggap lekat dengan model institusi politik seperti dinasti, mempromosikan patriarki, mengekang kebebasan manusia, dan menciptakan struktur kultural dalam proses keagamaan. Jadi, membayangkan Islam menjadi pamflet teologi alternatif untuk mengkritik kekuasaan oligarkis rasa-rasanya tidak mungkin. Monoteisme yang Inheren Berbanding terbalik dari asumsi semacam […]Read More
Ajaran agama bisa dianggap mendukung kerusakan atau keberlanjutan lingkungan hidup. Tergantung pada pemeluk agamanya masing-masing. Ayat yang dianggap mendukung kerusakan lingkungan ada. Begitu pula ayat yang dapat digunakan untuk mendukung perbaikan lingkungan. Gerakan lingkungan sekularis ada yang skeptis dengan keterlibatan agama. Mereka menganggap agama terlalu seide dengan gagasan eksploitasi alam. Tidak seratus persen benar. Tidak […]Read More
Ingat lho ya, ada dua tipe energi: Energi surga dan energi neraka Energi surga itu punya sifat yang mendukung keberlangsungan siklus kehidupan yang mulia. Contohnya: angin (dalam surat Ar-Rum berbunyi: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian rahmat-Nya”). Berikutnya adalah energi panas matahari (Al-Qur’an […]Read More
Protes UU Cilaka/Omnibus Law ada di seluruh Indonesia. Bukan cuma di kota pariwisata kecil seperti Jogja (yang lumpuh tanpa “mahasiswa pendatang” dan liburan wisata buruh). Tapi kota-kota di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Kota-kota ini adalah penopang energi listrik nasional, cadangan oksigen dunia, dan lumbung pangan masa depan kita semua. Di sana ada jutaan lapangan kerja […]Read More
Tiga film bagus layak tonton: “Sexy Killer”, “Asimetris” dan “Mahuze.” Semua garapan rumah produksi Watcdoc Image. Bisa anda tonton dengan gratis di kanal Youtube. Tiga film itu memberitahu anda satu hal penting: program-program pembangunan nasional kita adalah bentuk lain dari pengrusakan lingkungan. Tidak ada beda REPELITA Soeharto, MP3EI SBY dan RPJMN Jokowi. Semua fokus pada […]Read More
Ada banyak penjelasan mengapa respon solidaritas kewargaan di Indonesia begitu unik. Beberapa misalnya menganggap karena kekuatan politik formal seperti di DKI Jakarta dan Solo. Ada juga yang menganggap karena peran media sosial seperti Facebook, dan aplikasi Whatsapp. Ada pula yang berupaya menjelaskannya karena besarnya peran kelas pekerja rentan di kawasan urban yang karena khawatir tidak […]Read More
Satu hal yang tidak menganggu dan juga tak penting banget, hanya terlanjur saya persoalkan, yakni thesis dikotomis antara orang awam versus orang alim. Pembagian kategoris ini muncul dari cara memperlakukan sebab musabab perbedaan pengetahuan dan pengaruhnya terhadap kualitas posisi seseorang. Jadi kita melihat perdebatan sebagai pertukaran argumen dan kualitas referensial. Nah, dalam model begini, kemunculan […]Read More
Oleh: Fauzan Anwar Sandiah* Beribadah shalat berjamaah di masjid adalah tradisi yang terus menerus diajarkan di rumah, lembaga pendidikan dan ruang publik muslim. Bagi laki-laki muslim, jika mungkin, dia akan pergi shalat di masjid setidaknya untuk tiga waktu, yakni shalat shubuh dan maghrib saban hari, serta shalat Jumat yang dilakukan seminggu sekali. Tapi di tengah […]Read More
gambar: Kompas.idRead More