Farid Gaban

Artikel

Energi Terbarukan dan Keadilan

Pembangkit listrik tenaga ombak Zamrisyaf mungkin belum sempurna benar. Tapi, jika seorang tamatan SMK bisa membuatnya, begitu sulitkah ilmuwan universitas menyainginya? Bukankah universitas bahkan semestinya bisa berbuat lebih jauh: mengeksplorasi sains dan teknologi energi terbarukan yang belum pernah ada?Read More

Artikel

Nikel dan Hilirisasi – Belajar dari Iran

Proyek industrialisasi yang digadang-gadang sejak zaman Orde Baru, dan dipromosikan secara agresif satu dasawarsa terakhir lewat jargon “hilirisasi”, tidak menunjukkan hasil menggembirakan. Kita kini justru sedang menyaksikan mundurnya sektor industri yang oleh para ekonom disebut sebagai gejala deindustrialisasi. Industri kita sudah layu bahkan sebelum berkembang terlalu jauh. Sumbangan industri terhadap GDP pada era Jokowi mencapai […]Read More

Artikel

Matematika Keragaman Hayati

Keragaman hayati bisa menjadi fondasi ekonomi. Jika dihitung secara seksama, seperti Yosef Erwin menghitungnya, sumber daya alam hayati kita jauh lebih lebih bernilai dari emas dan nikel, yang pertambangannya hanya menguntungkan segelitir orang seraya merusak hidup banyak orang.Read More

Artikel

Anjing-Anjing Perang

Praktik tambang sering berjalan seiring dengan penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia. Investor yang dilindungi aparat bersenjata mendapat untung besar. Rakyat menuai risikonya, tergusur dan menderita akibat bencana yang mengikutinya. "Anjing-anjing perang" juga menyalak di Indonesia, meski dalam wajah yang lebih halus.Read More

Sticky
Essai

SAINS DAN KERAGAMAN HAYATI

Salah satu tema besar perjalanan saya dalam Ekspedisi Indonesia Baru kali ini adalah menengok kembali kekayaan yang makin kita lupakan: keragaman hayati. Kekayaan terpenting Indonesia bukan emas atau nikel, tapi biodiversitas. Indonesia adalah negeri dengan biodiversitas tertinggi di dunia. Kita punya spesies flora dan fauna dan ekosistem yang sangat beragam, dari gunung tinggi hingga laut, […]Read More

Sticky
Essai

Gerakan Serayu Radikal

Pak Sukir menyeduh kopi. Dia menuang air panas, yang telah dia ukur suhunya dengan tepat, ke dalam cangkir berisi bubuk arabika. Sedikit demi sedikit, aroma kopi meruap dari cangkir. “Smooth aroma with a herbal aftertaste,” kata dia. Itulah kopi hasil panen Pak Sukir sendiri. Dia menanam kopi di lereng Gunung Bismo, salah satu puncak Dataran […]Read More

Artikel

Dana Wakaf, Katolik dan Koperasi

Ketimbang menyerahkan dana wakaf kepada pemerintah, umat Islam perlu belajar kepada jemaah Katolik dalam mengelola dananya sendiri. Dua tahun lalu, saya berkunjung ke Koperasi Keling Kumang di Sintang, Kalimantan Barat. Ini salah satu koperasi terbesar di Indonesia. Bermula dari credit-union, yaitu kerjasama simpan pinjam antar-jemaah yang dimotori oleh Gereja Katolik, Keling Kumang tumbuh menjadi usaha […]Read More

Artikel

Codot, Corona dan Normal Baru

Setahun sudah pandemi menghantui kita. Virus kecil ini telah memporak-porandakan banyak hal. Di samping kematian dan kehilangan, umat manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa aktivitas sosial menjadi terbatas. Ekonomi berantakan. Pengangguran meluas, dan kesulitan hidup dikeluhkan orang di mana-mana. Mudah dipahami jika banyak orang berharap pandemi ini segera berlalu. Dan harapan besar terutama dipicu oleh adanya […]Read More

Artikel

Kritik atas Neoliberalisme dan Enam Strategi Pasca-Corona

Pandemics is a portal, a gateway between one world and the next. (Arundhati Roy) Krisis yang tertunda Bahkan sebelum wabah corona merebak, sudah banyak sinyalemen yang meramalkan dunia akan menghadapi siklus krisis ekonomi-keuangan besar 10- tahunan. Krisis sebelumnya terjadi pada 1988 (Black Monday), 1998 (Krisis Asia) dan 2008 (Krisis Mortgage). Semua krisis itu memperluas pengangguran […]Read More