UNDANGAN: AKSI MOGOK MAKAN

Masih ingat dalam benak masyarakat Indonesia, pada Senin (30/6/2022) Presiden Joko Widodo berpidato di Istana Negara tentang antisipasi krisis pangan yang potensial akan melanda negeri. Pidato Presiden Jokowi tersebut semestinya menjadi perhatian yang serius bagi segenap aparat dan pemangku kebijakan. Bahwa kita sekarang hidup dalam satu zaman yang penuh dengan soal-soal, satu zaman yang penuh dengan problem.
Salah satu dari problem itu ialah makanan rakyat. Di waktu akhir-akhir ini surat kabar-surat kabar dan tuturan di kampung-kampung serta mayoritas bangsa yang papa penuh dengan kata-kata: ”beras mahal, minyak langka dan bebaskan produsen pangan (petani) yang dikoyak-koyak oleh penjara gelap jeruji besi.”
Yaa… sebuah paradoks disaat pemerintah gembar-gembor tentang krisis pangan, namun disisi lain petani-petani desa melulu dihantui dengan upaya kriminalisasi. Kasus konflik lahan dan kriminalisasi yang disematkan kepada tiga petani Pakel (Mulyadi, Untung, Suwarno) adalah salah satu contoh peristiwa gunung es gagalnya agenda reforma agraria.
Hampir satu abad Petani-petani Pakel memperjuangkan lahan dari perampasan ruang hidup. Perlu diketahui ketimpangan pengelolaan lahan begitu nyata adanya, ketimpangan penguasaan tersebut dapat kami jabarkan dimana warga Pakel kurang lebih berpenduduk 2.661 jiwa dan total luas lahan desa Pakel adalah 1.309,7 ha, namun kenyataanya Petani Pakel hanya berhak mengelola lahan kurang lebih seluas 321,6 ha. Sebab ada Perhutani KPH Banyuwangi Barat menguasai 716,5 ha, serta ada 271,6 ha yang diklaim oleh dinasti keluarga Soegondo Pemilik PT. Bumi Sari yang kami duga aktivitasnya mencaplok lahan desa Pakel diluar batas yang ditetapkan dalam HGU miliknya.
Berdasarkan persoalan tersebut maka kami mengundang kepada segenap rakyat Indonesia untuk ikut terlibat dalam aksi ”Mogok Makan” yang akan dilaksanakan pada:
📅 20 Februari 2023
⏰ 09.00 WIB
🏛 ATR/BPN
Lahan dan pangan adalah hidup-matinya bangsa, mari kita rebut kedaulatan pangan rakyat.
Sekian undangan terbuka ini kami sampaikan.