Oleh : E.F. SchumacherRead More
Tags : Intelektual
Oleh : Abdurrahman WahidRead More
Raksasa pemikir itu telah pergi meninggalkan kita. Ignas Kleden, doktor sosiologi dan esais yang khidmat itu, telah pergi meninggalkan kita selama-lamanya sebulan lalu, tepatnya pada 22 Januari 2024, pada usia 76 tahun. Sungguh suatu kehilangan yang amat luar biasa. Ignas adalah seorang penulis esai yang luar biasa. Tulisannya panjang, dalam, dan terperinci. Seolah tak ditemukan celah untuk menggugat tulisan yang mewakili pikirannya itu.Read More
Ignas dibesarkan dalam sistem seminari yang mampu merangsang imajinasinya, tetapi tidak bisa mengekang keinginannya untuk membangkang terhadap kungkungan institusional yang ditemuinya. Saya berasal dari generasi aktivis mahasiswa yang terpinggirkan oleh kampus Orde Baru, dan berbagai organisasi sosial rezim yang berlaku sehingga mengalami proses belajar awal secara liar, tidak sistematis, dan non-institusional.Read More
Meski dituding partisan, sejumlah kampus menolak bungkam untuk terus menyerukan keprihatinan terhadap praktik kekuasaan yang ugal-ugalan. Seruan kritis itu menjadi kompas moral kaum intelektual sebagai panduan agar penguasa tidak lari dari koridor demokrasi dan terbelenggu oleh redupnya etika.Read More
Sebagai seorang guru yang mengampu tugas ”paripurna”, yakni ”sosok teladan dalam aktivitas mengajar, meneliti, dan publikasi” (Masduki, Kompas, 22/12/2023), manfaat yang seharusnya dinikmati dunia akademik, baik secara nasional maupun internasional, sangat dinantikan. Pendek kata, kemajuan sebuah negara, bahkan dunia, bergantung pada kualitas para guru besar. Dengan beratnya tanggung jawab itu, guru-guru besar yang ”korup” sudah sepantasnya dikecam. Bahaya di seberang sana.Read More
Universitas adalah benteng akal sehat dan keberadaban. Nilai dan tradisi yang dikembangkan adalah pemikiran yang jernih, etis, dan beradab; pertaruhannya adalah kebenaran, kejujuran, dan kemaslahatan. Jika otoritas perguruan tinggi berpihak pada kepentingan pragmatis dan keuntungan individu atau kelompok, benteng itu telah keropos, akal sehat dan kebenaran tergadaikan. Pengabaian terhadap intelektualitas berarti sengaja merendahkan martabat PT dan sivitas akademika yang berproses di dalamnya; bahkan menjebak PT sebagai lingkungan yang anarkistis dan kumuh. Pilihan seperti itu juga mencerminkan perilaku koruptif atau penyalahgunaan kekuasaan (abuse of powers) di lingkungan PT.Read More