Seperti Namanya, Fajar Adalah Awal Kehidupan
RBK – Meski letaknya di sudut Dusun yang paling pojok dan bersebelahan dengan bantaran sungai, Rumah Baca Komunitas punya pekarangan yang luas, cukup untuk sekadar menanam cabai, tomat, terong dan berbagai jenis tanaman olahan maupun obat-obatan lainnya. Ini jadi bagian pemanfaatan pekarangan untuk kebutuhan dapur sehari-hari sekaligus bagian dari perhatian kita pada kondisi iklim yang kian hari semakin terasa panas. Itung-itung ikut nyumbang sedekah oksigen.
Sore menjelang petang tadi (30/10) Fajar dan Penggiatan RBK menanam cabai. Ada sebagaian lahan tadi dibersihkan dan dibikin gundukan, tiga gundukan disediakan untuk menanam bibit cabai yang sudah disiapkan. Tiga gundukan disiram, dibikin gembur, selepas itu baru bibit yang sudah disiapkan tadi dipisahkan satu persatu untuk ditanam.
Menanam bagi kami adalah sebuah aktivitas filosofis, yang tidak sepenuhnya diajarkan dibangku-bangku sekolah atau kuliah. Padahal, filosofi menanam erat kaitannya dengan kehidupan itu sendiri. dalam artian menanam mengajarkan manusia untuk mengenali diri sendiri dan memperhatikan makhluk diluar dirinya. menanam adalah ruh dari kehidupan itu sendiri (kamu bisa memaknainya sebagai sebuah realitas atau filosofis)
Mungkin itu sebabnya filosofi ini sangat dekat dengan karakter orang-orang yang kelak menjadi seorang pemimpin atau orang yang memiliki kapasitas untuk mengakomodir banyak orang. Ada sedikit obrolan tadi dengan Fajar, ia mengatakan satu makna filosofis. Katanya, “ilmu yang ditanam akan tumbuh menjadi buah harapan untuk keberlangsungan kehidupan”. saya rasa ini semakna dengan paragraf di atas.
“ilmu yang ditanam akan tumbuh menjadi buah harapan untuk keberlangsungan kehidupan”
Fajar
Kalangan para Nabi atau seorang pewaris, sebelum ia bersentuhan dengan masyarakat, lebih dulu diajari bagaimana cara menggembala, bagaimana cara berbudidaya. Salah satu tujuannya adalah seorang pemimpin tentu harus paham akan kondisi, memahami karakter tumbuhan, memahami situasi dan kondisi saat membudidayakan ternak dan lain sebagainya.
Dalam buku Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia yang ditulis oleh Mochammad Tauchid menjelaskan bahwa konsep tanah yang dapat menghasilkan unsur yang mendukung tumbuhnya tanaman adalah lapisan luar, tentu tidak termasuk batu-batuan yang dihancurkan serta merta menjadi tanah. Maka kemudian inilah yang kita harus memikirkan penjagaan dan pemeliharaan kebaikan dan kesuburan tanah juga berarti menjaga habisnya makanan untuk kita dan untuk anak cucu kita. Termasuk menanam, ia adalah aktivitas untuk menjaga kehiduan tanah dan yang berasal dari tanah.