Resensi Buku:“What Every Environmentalist Needs to Know About Capitalism”

Buku Fred Magdoff dan John Bellamy Foster yang terbit pada tahun 2011, “Apa yang Perlu Diketahui Setiap Ahli Lingkungan Hidup Tentang Kapitalisme” adalah bacaan penting bagi para ekososialis dan pecinta lingkungan hidup dari segala kecenderungan politik. Dengan tebal 160 halaman, buku ini mampu menggambarkan dengan baik bagaimana kapitalisme berhubungan langsung dengan degradasi ekologi dan mengapa penghapusan kapitalisme diperlukan untuk mencegah bencana ekologis. Tinjauan ini akan mencoba merangkum argumen mendasar buku ini dan argumennya mengenai ekososialisme. Buku ini membahas lebih dari yang dibahas di bawah ini, jadi pastikan untuk membaca keseluruhannya untuk informasi dan detail yang lebih berguna.

Batasan Planet dan Batasan Sumber Daya

Magdoff dan Foster tidak memulai dengan diskusi mengenai ekonomi politik, melainkan memperkenalkan konsep ilmiah yang dikenal sebagai batas-batas planet. Batas-batas planet merupakan perkembangan penting dalam studi sistem alami bumi dan sebuah konsep yang sangat diperlukan bagi setiap pemerhati lingkungan yang mencoba memahami dampak kita terhadap planet ini.

Batas planet adalah seperangkat batas yang berkaitan dengan sembilan proses sistem Bumi yang berbeda, yakni:

  1. Perubahan iklim
  2. Pengasaman laut
  3. Penipisan ozon stratosfer
  4. Siklus nitrogen dan fosfor
  5. Penggunaan air tawar
  6. Perubahan penggunaan lahan
  7. Hilangnya keanekaragaman hayati
  8. Pemuatan aerosol atmosfer
  9. Polusi kimia

Kesembilan batas tersebut memiliki ambang batas yang terkait, dan menjaga ambang batas tersebut sangatlah penting untuk menjaga “kondisi iklim dan lingkungan yang relatif ramah yang telah ada selama 12.000 tahun terakhir.” Melintasi ambang batas yang terkait dengan batas planet mana pun harus dihindari dengan cara apa pun demi menjaga sistem bumi tetap terkendali dan melindungi lingkungan alam serta seluruh bentuk kehidupan di dalamnya.

Sebagaimana dirinci dalam buku ini, batas planet pengasaman laut ditentukan berdasarkan keadaan saturasi rata-rata global aragonit di permukaan air laut. Nilai pra-industri adalah 3,44 (keadaan saturasi aragonit permukaan laut). Ambang batas batas planet ini, yang tidak boleh dilewati dengan cara menurun, ditetapkan sebesar 2,75, dan melewati ambang batas ini akan menyebabkan “kepunahan besar-besaran organisme pembentuk cangkang.” Nilai saat ini yang tertera di buku adalah 2,90. Dari sembilan batas planet, tiga diantaranya telah dilewati (perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, siklus nitrogen dan fosfor), dan beberapa lainnya sedang dalam perjalanan.

Magdoff dan Foster juga mencatat sumber daya alam dan batasannya. Sumber daya alam seperti minyak, gas, dan mineral terbatas pada jumlah yang ada saat ini, dan jika sumber daya tersebut habis maka generasi mendatang tidak dapat memanfaatkannya. Sumber daya alam lainnya, seperti hutan dan ikan, dapat diperbarui asalkan digunakan secara berkelanjutan. Namun, sumber daya terbarukan dapat habis seperti halnya sumber daya tak terbarukan dengan mengeksploitasinya sebelum dapat diperbarui, yang disebut sebagai ‘melampaui batas’ suatu sumber daya. Misalnya, penulis mencatat bagaimana penangkapan ikan yang berlebihan menyebabkan berkurangnya jumlah ikan di laut dengan cepat, dan hampir mencapai titik kepunahan.

Dengan memperkenalkan batasan-batasan ini kepada pembaca, Magdoff dan Foster menjadikan kritik mereka terhadap kapitalisme lebih berdampak dengan mengungkap kontradiksi mendasar antara kelestarian lingkungan dan kapitalisme.

Kapitalisme & Pertumbuhan Ekonomi

Magdoff dan Foster mendefinisikan kapitalisme sebagai:

Suatu sistem ekonomi dan sosial di mana pemilik modal (atau kapitalis) mengambil alih produk surplus yang dihasilkan oleh produsen (atau pekerja) langsung, yang mengarah pada akumulasi modal—investasi dan penimbunan kekayaan—oleh pemilik. Produksi mengambil bentuk material dari produksi komoditas untuk pasar dengan tujuan menghasilkan keuntungan dan mendorong akumulasi. Individu-individu dalam sistem ini mengejar kepentingan pribadinya, yang hanya dibatasi oleh kompetisi timbal balik dan kekuatan pasar yang bersifat impersonal.

Magdoff dan Foster

Kritik terhadap kapitalisme di seluruh buku ini difokuskan terutama pada bagaimana produksi diatur di bawah kapitalisme. Sistem kapitalis menghasilkan barang dagangan, dimana barang dagangan diartikan sebagai suatu produk yang diproduksi dengan tujuan untuk ditukarkan. Kapitalisme mengikuti dinamika yang dijelaskan oleh MC-M’, dimana uang (M) digunakan untuk memproduksi suatu barang dagangan (C) untuk ditukar dengan lebih banyak uang (M’), dimana M’ sama dengan M asli ditambah sejumlah tambahan uang baru. uang, atau nilai lebih. Persepsi kapitalisme yang umum namun salah adalah dinamika CMC, di mana suatu komoditas ditukar dengan uang untuk membeli komoditas lain. CMC tidak menggambarkan kapitalisme secara akurat karena tujuan akhir dari proses ini adalah memanfaatkan komoditas yang Anda beli. Di bawah kapitalisme, tujuan akhir suatu transaksi adalah agar kapitalis menghasilkan nilai lebih atau keuntungan, dan siklus ini berulang tanpa batas.

Kapitalis menggunakan modal (misalnya pabrik, mesin) untuk terus-menerus menghasilkan keuntungan dan memperluas nilai, dan penulis memberikan pemahaman tentang modal dengan cara ini sebagai “nilai yang berkembang dengan sendirinya.” Akumulasi modal merupakan penggerak mendasar kapitalisme, karena hal ini diperlukan untuk perluasan nilai. Semakin banyak modal yang Anda miliki, semakin banyak nilai dan keuntungan yang bisa Anda ciptakan. Akumulasi modal selalu berarti perluasan perekonomian. Perekonomian kapitalis harus terus berkembang, dan tidak ada titik akhir pertumbuhannya. Ekspansi adalah logika sistem.

Paradoks Pertumbuhan & Kapitalisme ‘Hijau’

Ada kontradiksi besar di sini yang merupakan kesimpulan mendasar dari buku ini. Kebutuhan yang terus-menerus akan pertumbuhan ekonomi kapitalis tidak sejalan dengan kebutuhan untuk tetap berada dalam batas-batas planet bumi dan melestarikan lingkungan kita. Pertumbuhan ekonomi yang konstan menjamin bahwa batas-batas planet pada akhirnya akan terlampaui dan sumber daya pada akhirnya akan habis, karena pertumbuhan ekonomi yang konstan memerlukan peningkatan penggunaan energi dan sumber daya yang tidak berkelanjutan. Pepatah mengatakan “tidak ada pertumbuhan tanpa batas di planet yang terbatas” pada dasarnya benar. Para penulis membahas isu-isu lain dalam kapitalisme yang menghalangi reformasi lingkungan hidup yang nyata, seperti deregulasi dan lobi, namun kontradiksi antara perlunya ekspansi terus-menerus dan kebutuhan untuk tetap berada dalam batas-batas lingkungan hidup adalah isu mendasar.

Meskipun demikian, beberapa aktivis lingkungan akan menyerukan ‘kapitalisme hijau’ dan reformasi yang menjadikan kapitalisme ‘ramah lingkungan’. Dengan mengungkap kontradiksi mendasar antara kapitalisme dan lingkungan hidup, penulis menghilangkan ilusi kapitalisme hijau. Jika kapitalisme membutuhkan ekspansi terus-menerus yang secara inheren bertentangan dengan lingkungan, maka tidak ada reformasi, kebijakan, atau inisiatif yang dapat menghentikan terjadinya degradasi lingkungan. Ini mungkin memperlambatnya tetapi tidak pernah menghentikannya, karena menghentikan pemuaian berarti mematikan mesin kereta.

Pasca-kapitalisme & Ekonomi Keadaan Mantap

Buku ini mengemukakan alasan untuk mematikan mesin, atau dengan kata lain, menghapuskan kapitalisme. Magdoff dan Foster menyatakan perlunya perekonomian yang tidak memerlukan pertumbuhan dan secara umum ukurannya tetap stabil, yang dikenal sebagai “perekonomian kondisi mapan.” Bukan hanya perekonomiannya yang tidak boleh bertumbuh, namun negara-negara kaya harus secara aktif mengurangi ukuran perekonomian mereka ke tingkat yang berkelanjutan terlebih dahulu dan menjaga agar tingkat tersebut tetap stabil, sehingga negara-negara berkembang mempunyai ruang untuk melakukan pembangunan berkelanjutan dan mencapai kondisi stabil mereka sendiri. Ini dikenal sebagai degrowth.

Tujuan utama dari penghapusan kapitalisme dan pembangunan perekonomian yang stabil adalah menghentikan kerusakan ekologis. Jelasnya, jika menebang terlalu banyak pohon berarti merusak lingkungan, maka kita harus menghapuskan sistem yang menuntut penggundulan hutan yang tidak berkelanjutan dan terus meningkat. Namun menebang pohon dan menggunakan sumber daya memang diperlukan, meskipun penebangan satu pohon ‘merusak lingkungan’. Alasan yang lebih halus dan mencerahkan atas langkah-langkah ini bukanlah agar kita berhenti merusak lingkungan, namun agar kita bisa mulai memiliki ‘metabolisme’ yang sehat.

Metabolisme Sosial & Keretakan Metabolik

Karl Marx merumuskan konsep yang disebutkan dalam buku berjudul keretakan metabolik. Keretakan metabolik adalah suatu proses dimana dinamika antara masyarakat dan alam (metabolisme sosial) yang dapat dipahami sebagai aliran energi dan material antara masyarakat dan alam tidak lagi ‘seimbang’ dan mulai mengalami keretakan, yang oleh Marx dikaitkan dengan menjadi penyebab krisis ekologi. Ketika seseorang menebang pohon untuk membuat sampan, maka pohon yang ditebang tersebut dapat beregenerasi dan metabolisme secara keseluruhan antara orang tersebut dan hutan tetap seimbang. Namun jika seseorang menebang pohon dengan kecepatan tinggi hingga ekosistem mulai rusak, maka metabolisme antara manusia dan hutan akan mengalami keretakan akibat proses yang tidak dapat didamaikan antara manusia dan hutan, sehingga berujung pada krisis ekologi. Dengan kata lain, krisis akan terjadi karena orang tersebut melakukan sesuatu yang tidak dapat didukung oleh hutan. Kapitalisme, dengan demikian, adalah cara kita menciptakan perpecahan dalam metabolisme sosial kita, karena kapitalisme memaksa kita melakukan hal-hal yang tidak dapat didukung oleh lingkungan.

Sosialisme & Revolusi Ekologi

Perekonomian sosialis, dimana keharusan pertumbuhan dan motif keuntungan telah dihapuskan dan produksi dikelola dan direncanakan oleh masyarakat secara keseluruhan, akan memungkinkan kita memiliki metabolisme sosial yang sehat karena kita dapat merencanakan aktivitas ekonomi sesuai dengan spesifikasi lingkungan kita. Kita dapat merencanakan perekonomian kita untuk memastikan bahwa kita tidak mengekstraksi lebih banyak dari yang dapat diregenerasi dan membuang lebih banyak dari yang dapat diserap. Dengan kata lain, tidak ada lagi keretakan metabolisme. Jika lingkungan tidak mampu mengasimilasi sejumlah limbah yang kita hasilkan, kita dapat mengurangi limbah dengan mengurangi produksi. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kapitalisme tidak mungkin melakukan hal ini karena kapitalisme harus terus tumbuh dan upaya untuk mengurangi produksi merupakan pelanggaran terhadap seluruh logika sistem. Ekonomi sosialis yang menekankan kelestarian lingkungan, atau ‘ekososialisme’, akan memungkinkan kita menciptakan hubungan berkelanjutan dengan alam yang tidak mungkin dilakukan oleh kapitalisme.

Seperti yang dijelaskan Magdoff dan Foster, menciptakan masyarakat seperti ini memerlukan revolusi ekologi dan sosial. Mereka menekankan pentingnya kebijakan untuk memitigasi dampak perubahan iklim dan perpecahan lainnya, seperti pajak karbon, perjanjian internasional, dan peraturan lingkungan hidup, namun mereka juga menekankan perlunya perjuangan yang melampaui pelembagaan kebijakan dalam kerangka kapitalis.

Magdoff dan Foster menarasikan hal ini sebagai:

Perjuangan pada akhirnya melawan sistem kapital. Namun, hal ini harus dimulai dengan menentang logika kapital, berupaya saat ini dan di sini untuk menciptakan metabolisme sosial baru yang berakar pada egalitarianisme, komunitas, dan hubungan berkelanjutan dengan bumi.

Magdoff dan Foster

Tujuan revolusi ekologi bukan sekedar mencegah bencana ekologis, namun menciptakan masyarakat yang menjadi bagian dari alam, bukan berada di luar alam. Ia berupaya menciptakan masyarakat yang berproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan untuk berkembang dan terakumulasi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang ramah lingkungan dan memperlakukan lingkungan bukan sebagai sesuatu yang harus ditaklukkan atau dimiliki, namun sebagai sesuatu yang dimiliki bersama oleh semua orang dan spesies di Bumi. Singkatnya, ini adalah revolusi yang berupaya melampaui keadaan saat ini.

Sebuah studi baru-baru ini pada tahun 2018 mencatat bahwa lima batas planet telah dilewati. Sumber: Jason Hickel (2018): Mungkinkah mencapai kehidupan yang baik bagi semua orang di dalam batas-batas planet ini? Third World Quarterly.

Sumber asli: https://lvdsa.org/2020/06/23/book-review-what-every-environmentalist-needs-to-know-about-capitalism/

Bagikan yuk

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.