Zarathustra: Potret Seorang Kawan

Takdir yang kau kejar
Nasib yang kau wartakan padaku saat itu
Khotbah di atas kuburan sepi kuncen
Buku-buku yang mengantarmu berteriak di plengkung gading
Rasanya takdir sudah lama ingin merenggutmu dari balik puisi
Kiranya kemuliaan dan kesepian itu adalah mimpi panjangmu
Matahari kain timur yang kau rajut pelan-pelan dari tanah dan udara
ternyata kau tak bisa pecahkan semuanya
Kau yang sudah menjemput keberanianmu
Kau yang melawan dirimu sendiri
Kau yang membuat kata tanpa pernah menariknya kembali
Kau yang sudah dipeluk erat oleh takdirmu
Kau sudah pernah merasakan semua gelora mudamu
Dalam kekacauan politik dan kepura-puraan moral
Kau sudah pernah membunuh semua
Dalam masyarakatmu dalam kertasmu
Dan kini, engkau akan lama dengan kesepian dan kesendirian
kesabaran ketabahan dan keikhlasan adalah kata-kata penuh ketelanjangan
Kau tak akan mengkhidmati itu seperti biasa, seperti yang sudah-sudah
Karena lembaran itu sudah terbentang, pantang bagimu untuk mundur