Ketika Negara Tak Lagi Memberi Rasa Percaya

 Ketika Negara Tak Lagi Memberi Rasa Percaya

Oleh: Ian Riadi / Pegiat Rumah Baca Komunitas


Saya sering bertanya dalam hati, untuk siapa sebenarnya negara ini bekerja? Pertanyaan itu muncul dari kegelisahan yang terus saya rasakan. Sebagai rakyat biasa, saya merasa negara tidak sungguh-sungguh hadir untuk masyarakat kelas bawah. Banyak kebijakan justru seakan meminggirkan kami.

Saya masih ingat betul ketika harga Pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10.000. Sebagai driver ojek online, kenaikan itu langsung memukul pendapatan saya. Saat itu Presiden menjanjikan akan ada tarif subsidi khusus bagi kami. Tapi janji itu tidak pernah benar-benar diwujudkan. Yang terjadi justru ironi, nama ojol dipakai pemerintah untuk membenarkan kebijakan, tetapi kesejahteraan kami tetap diabaikan.

Bukan hanya itu, saya juga melihat bagaimana rekening masyarakat bisa diblokir hanya karena tiga bulan tidak digunakan. Memang, saya pribadi tidak terkena dampaknya, tetapi saya tahu banyak orang kecil yang kesulitan karena hal ini. Bagi mereka, ATM bukan sekadar kartu, melainkan nyawa untuk bertahan hidup. Ketika akses itu bisa ditutup begitu saja, negara ini tampak lebih seperti pengawas ketimbang pelindung.

Pendidikan dan kesehatan pun tak kalah bermasalah. Banyak permainan di dalamnya, entah soal biaya, akses, maupun kualitas. Padahal dua hal itu mestinya menjadi hak dasar warga negara. Negara seharusnya menjadi penjamin, bukan menjadi beban tambahan yang justru membuat rakyat semakin sulit.

Kegelisahan ini bukan sekadar keluhan pribadi. Saya yakin banyak orang lain merasakannya. Ketidakpercayaan terhadap negara tumbuh bukan karena kami membenci negeri ini, melainkan karena janji-janji yang terus dilanggar. Negara seharusnya menjadi rumah, tetapi sering kali terasa seperti warung, tempat harga naik tapi alasannya selalu “demi kebaikan bersama.”

Jika negara sungguh ingin kembali mendapat kepercayaan, ia harus berhenti menjual nama rakyat kecil hanya untuk menutupi kegagalan kebijakannya.

Bagikan yuk

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *