Pegiat Literasi Kirim Pesan Untuk Bumi

Sumber: dokumen pribadi
Kulonprogo- Pada hari Jumat-Sabtu (28-29/10/22), lima belas pemuda pegiat literasi mengadakan camping bertajuk kampanye untuk bumi dalam rangka merayakan bulan iman untuk keadilan iklim yang digelar serentak di seluruh negara di bawah payung Greenfaith internasional network yang bertagar #faiths4climate untuk bulan Oktober dan awal November ini.
Tahun ini setidaknya ada tiga isu penting yang dikampanyekan yaitu pengurangan resiko krisis iklim, penghentian atau pengurangan izin tambang, dan mencari inovasi alternatif energi bersih dan pekerjaan yang pro lingkungan.
Tepatnya sebulan sebelum COP27, yang akan berlangsung di Mesir, serta G20 yang akan dilaksanakan di Bali, merupakan kesempatan sempurna untuk membuat suara kita didengar dan memastikan adanya tindakan berani yang dilakukan untuk mewujudkan keadilan iklim oleh para pembuat keputusan politik dan keuangan dunia.
Kampanye ini mengajak kebangkitan kesadaran bersama untuk menyerukan beberapa pesan global antara lain: Segera diakhirinya proyek bahan bakar fosil baru dan deforestasi, Transisi cepat ke 100% energi terbarukan dan penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara adil, dan komitmen untuk transisi yang adil bagi pekerja yang terkena dampak dan komunitas yang rentan terhadap dampak iklim.
Ribuan orang dari semua agama akan menyerukan kepada publik untuk keputusan dan tindakan keadilan iklim yang diperlukan untuk memulihkan keseimbangan, membangun harmoni, dan menciptakan keadilan. Di Indonesia, bagi pegiat muda lingkungan salah satu perkara regulasi yang mengancam lingkungan dan memperparah krisis iklim adalah UU Minerba dan UU Cipta Kerja.
Ada ragam pilihan kegiatan di Indonesia untuk kampanye ini. Beberapa rencana kegiatan Green Faith Indonesia by green Muhammadiyah dan kolaborator. Pelaksanaannya antara 8 Oktober sd 6 November di antaranya adalah
- Workshop millenial voice for climate justice : merumuskan suara kaum muda untuk keadilan iklim. Diadakan online offline (blended) targetnya 100 peserta dari beragam komunitas dan tersebar di berbagai daerah). Rumusan akan disebarkan dan dijadikan bahan mempetisi PBB, Jokowi, dll
- Flying kates : Tiga layang layang seukuran gajah akan diterangkan dengan membentangkan pesan di ekor atau badannya : stop mining, climate justice now! Dan lain2nya. Kegiatan akan dilakukan di lapangan alun-alun kidul Yogyakarta atau di lapangan lain yang lebih memungkinkan. Benta gan layang2 sebelum terbang akan dicupture dengan drone dan membentuk koreografi bersama 300 mahasiswa UMY prodi komunikasi.
- Sitting and praying in front of presidential palace-Yogyakarta : Target utama tempat istana presiden di Jogja dan aksi diam ini dibantu oleh poster dan baliho hanya dilakukan beberapa saat sebelum diusir aparat. 10 campaigner dan media akan menggunakan ini untuk kampanye di media sosial
- Marching and postering : Jalan kaki dan jalan sehat bareng pelajar dan anak anak untuk memberi pesan kepada publik akan pentingnya bumi lestari dan menghentikan tambang Batubara dan energi kotor serta menyerukan pentingnya energi baru yang lebih ramah pada semesta ekosistem. Peserta kurang lebih 20an karena tanpa izin jadi sifatnya spontanitas ke nol KM Jogja
- Art and photo excibition in the public space : Karya seni dan foto bertemakan lingkungan akan didisplay dengan menggunakan 12 partisi yang akan memuat 100 karya yang akan dipamerkan selama sebulan di Rumah Baca Komunitas atau di kantor PP Muhammadiyah Jl KHA Dahlan, atau di kafe yang memungkinkan lebih banyak yang akan mengakses dan menyebarkan alarm bencana krisis iklim. Selama sebulan ditargetkan ada 1000 yang mengunjungi.
- Youth voice and Petition for G20: Digital strike atau pembacaan petisi di sekretariat bersama untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan terkait G20 di Bali yang akan digelar. 20 sd 30 orang akan terlibat membacakan dan diupload di change.org.
- Planting for climate justice di kali progo Kulonprogo. Menanam pohon dengan kolaborasi dengan beragam kelompok di ekosistem Muhammadiyah. Dirancang 1000 orang akan terlibat dan ribuan pohon ditanam.
- Watching movie : Nobar ini akan kolaborasi dengan bioskop keliling Ilkom UMY. 100 sd 200 penonton ditargetkan untuk menonton film2 dokumentar besutan wacthdoc dan sebagainya yang terpilih. Kegiatan ini dilakukan di pesantren Muhammadiyah nanggulan kulonprogo.
Menurut David efendi, pegiat RBK, “Camping membawa kesadaran akan pentingnya mempertahankan alam dari hasrat merusak dan melipatgandakan keuntungan bisnis kotor (ekstraksi alam). Kesadaran ini dilatih pelan2 secara berkala sambil mencari alternatif jawaban untuk membangun ketahanan hidup komunitas manusia. Tidak semua kenikmatan harus dibayar dengan duka derita lubang tambang. Dunia lain masih ada cara membentuk dan menghidupi.
Suasana alam memang menjadi peringatan bagi banyak pihak terutama adanya fenomena pemanasan suhu yang terus meningkat secara global di zaman antroposentrik empat dekade terakhir ini.
“Edukasi sambil mengirimkan pesan kepada pemagku kuasa paksa: menghentikan izin2 baru tambang dan memikirkan jalan pencarian energi terbarukan: matahari angin air dan sebagainya. Kaum muda saatnya berkumpul bergerak; berhimpun berdampak.” Tambah David
Bagi siapa saja kaum muda yang berbasis di shaf gerakan lingkungan insyallah Mestakung(insyallah semesta mendukung) dan salam lestari.