Mahar Nikah Bumi Manusia

 Mahar Nikah Bumi Manusia

Zaman pengetahuan bergerak adalah zaman zaman yang saya lewati bersama Fauzan Anwar Sandiah sejak 2012 lalu. Lalu zaman pergerakan ilmu ini mengalami dinamika yang tajak, meliuk, merisiko yang kami alami bersama di RBK bersama beragam watak, jatidiri, karakter manusia. Kami beragam, tidak seragam, dan kami menerima warna itu semua.

Fauzan, kak O, kak Oz, bang Fau, adalah panggilan untuk Fauzan A Sandiah asal Manado. Manusia yang unik di tahun 2017 baru bisa naik motor dan sepeda.setelah entah sekian banyak ribu buku yang dikunyahnya, baru terbersit belajar naik motor diawali dengan sepeda. Belajar sepada dan motor dialaminya di halaman Rumah Baca Komunitas. Bangun pagi pagi dan belajar bersepeda.

Apa yang sering digrenengkan dalam komunitas tentang daya ubah buku bagi takdir manusia dibuktikan sendiri oleh Kak Ozan: buku telah mempertemukan jodoh, jodoh telah diikat oleh buku buku. Diskusi buku (pengetahuan) adalah cara yang sangat bermartabat untuh ditempuh dalam perjalanan batin dan fikiran manusia. Pinjamkan buku, mabulir, literasi dan komunitas telah menjadi kata kata kunci bertenaga bagi banyak orang wa bil khusus kak Ozan.

Memberi mahar atau maskawin buku Bumi manusia bukan tanpa musabab. Selain Ada pesan yang hendak disampaikan kepada khalayak, fauzan mentadarusi karya karya pram tidak kemarin sore, dipadu dengan pengetahuan sejarah, antropologi, karya sastra dalam dan luar negeri, semua dibangun satu ekosistem pengetahuan yang mendekatkan kata dengan laku, imam dengan kemanusiaan, dan komunitas, pengetahuan dengan emansipasi dan nalar tranformasi. Bukan lata, tapi ada ekspresi jiwa, semangat zaman yang dikumandangkannya sehari hari. 

Fauzan mempraktikkan fatwa bumi manusia: makan dengan keringat sendiri, setia pada kata hati, dan jujur sejak dalam pikiran dan tindakannya. Itu yang melayakkan makna maharnya. Bukan sebagai simbol keren keren-an, walau bagiku itu keren. 

Kak ozan udah dewasa, dulu enam atau tujuh tahun lalu masih sunyi, kau hanya suka menulis. Sekarang bisa semua hal, mendesaian, bermain gitar, menjadi fasilitator, dan naik sepeda. Doa kami pun mengalir di suasana bahagiamu: barakallalaka wabarakalaikuma wajamaah bainakuma fii khoir. Semoga menjadi kekeluarga sakinah mawaddah warahma bagi alam semesta.

Selamat memperjalanan kehidupan kak Ozan. Dalam damai, dalam perang, dalam badai pengetahuan semoga menuntunmu, iman semoga menerangkan jalanmu dan kapal tiba di dermaga yang terbaik yang kau berdua impikan.

Salam literasi

Sukabumi, 2 Feb 2019

Bagikan yuk

David Efendi